Jenis Layanan Bimbingan Konseling dan Contohnya
11 Model Teknik konseling dan Pengertian serta Contoh Verbatim
1. Empati
Ialah
kemampuan konselor untuk merasakan apa yang sedang dirasakan oleh klien, turut
merasa dan berpikir bersama klien bukan untuk atau tentang klien.
Contoh Verbatim:
Klien : Semua yang telah saya bina dan
jaga dalam rumah tangga dengan semampu saya, kini telah sirna karena suami saya
lebih mencintai teman lamanya tersebut mbak. Saya sangat sedih dan terpukul.
Konselor : Saya merasakan apa yang mbak rasakan, dan saya ikut terluka dengan
pengalaman mbak itu.
Adalah
keterampilan konselor untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan,
pikiran dan pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal
dan nonverbalnya.
Contoh Verbatim:
Klien : Saya tidak ingin lagi
melanjutkan kuliah pak, saya lebih senang jika saya berhenti sekaligus
mendapatkan uang.
Konselor : Apakah yang anda maksudkan anda
lebih senang langsung bekerja?.
<
>
3. Menangkap Pesan Utama
Untuk
memudahkan klien memahami ide, perasaan dan pengalamannya, seorang konselor
perlu menangkap pesan utamanya dan menyatakannya secara sederhana dan mudah
dipahami dan disampaikan dengan bahasa konselor.
Contoh Verbatim:
Klien : Biasanya saya selalu mendapatkan
juara satu di dalam kelas, tapi semenjak ada dia, prestasi saya turun.
Konselor : adakah yang akan anda katakan bahwa
dia lebih pintar dari anda?.
4. Open Question
Ialah
bertanya untuk membuka percakapan. Keterampilan bertanya dalam bentuk open-ended yang memungkinkan munculnya
pernyataan baru dari klien.
Contoh Verbatim:
Konselor : Bagaimana perasaan anda saat itu?.
Klien : Saya merasa kecewa, karena dia
yang selama ini saya kagumi karena sikapnya malah pacaran dengan orang lain.
5. Dorongan Minimal
Adalah
upaya utamna seorang konselor agar kliennya selalu terlibat dalam pembicaraan
dan dirinya terbuka. Suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang
telah dikatakan klien, memberikan dorongan singkat seperti oh…., ya….., terus….., lalu….., dll.
Contoh Verbatim:
Klien : Saya kehilangan pegangan…dan
saya…..berbuat”
Konselor : Ya.,
Klien : Nekad..
Konselor : Lalu?.
6. Interpretasi
Upaya
konselor untuk mengulas pemikiran, perasaan, dan perilaku/pengalaman klien
dengan merujuk pada teori-teori.
Contoh Verbatim:
Klien : Saya pikir dengan dengan tidak
berbicara dengan orang tua dan tidak mau makan akan segera menyelesaikan
konflik dan membuat orang tua saya luluh terhadap keinginan saya jalan bareng
dengan pacar saya.
Konselor : Berbuat baik kepada orang tua adalah
salah satu bentuk bakti kita kepada meraka. Semua yang dilakukan orang tua
untuk kita adalah yang terbaik dan mereka benar-benar memahami itu. Itu adalah
bentuk perlindungan orang tua anda kepada anda agar anaknya tidak melakukan hal-hal
yang dilarang oleh agama dan norma maupun dari hal yang membahayakan dan
merugikan anaknya.
7. Mengarahkan
Suatu
keterampilan konseling yang mengatakan kepada klien agar dia berbuat sesuatu,
atau dengan kata lain mengarahkannya agar melakukan sesuatu. Misalnya, menyuruh
klien untuk bermain peran dengan konselor, atau menghayalkan sesuatu.
Contoh
Verbatim:
Klien : Istri saya sering marah-marah
tanpa sebab. Saya tidak tahan lagi menahan diri, akhirnya saya talak dia dan
terjadi pertengkaran sengit.
Konselor : Dapatkah saudara mencontohkan di
depan saya bagaimana sikap dan kata-kata istri saudara jika memarahi saudara?.
8. Menjernihkan
Suatu
keterampilan untuk menjernihkan ucapan-ucapan klien yang samar-samar, kurang
jelas, dan agak meragukan.
Contoh Verbatim:
Klien : Perubahan yang terjadi dengan
teman kerja saya membuat saya bingung dan konflik. Saya tidak mengerti hubungan
apa sebenarnya saya dengan mereka, apakah hubungan bos dengan bawahan atau
sesama teman kerja.
Konselor : Bisakah anda menjelaskan persoalan
pokoknya? Misalnya bagaimana suasana dan interaksi anda dengan teman-teman
sekantor?.
9. Memimpin
Adalah
keterampilan memimpin agar pembicaraan dalam sesi konseling tidak melantur atau
menyimpang dari fokus pembicaraan dan agar pembicaraan lurus pada tujuan
konseling.
Contoh Verbatim:
Klien : Saat ini saya mementingkan
anak-anak saya, karena mereka membutuhkan seorang ibu untuk mengasuh dan
mendidik mereka, juga terkait keuangan yang sangat saya butuhkan untuk biaya
keperluan mereka. Tapi, ada seorang lelaki yang mendekati saya, saya tahu niat
dia baik, dan dia mendekati saya karena tahu saya sudah tidak lagi dengan suami
saya.
Konselor : Sampai saat ini kepedulian dan
keinginan saudari tertuju kepada anak-anak. Mungkin anda tinggal merincikan
keinginan tersebut. Mengenai laki-laki yang mendekati saudari apakah termasuk
dalam keinginan saudari juga?.
10. Konfrontasi
Suatu
teknik konseling yang menantang klien untuk melihat adanya diskrepansi atau
inkonsistensi antara perkataan dengan bahasa badan (perbuatan), ide awal dengan
ide berikutnya, senyum dengan kepedihan, dsb.
Contoh Verbatim:
Klien : Oh…, saya baik-baik saja.”
(suara rendah, wajah tidak cerah, posisi tubuh gelisah).
Konselor : Saya lihat ada perbedaan antara
ucapan anda dengan kenyataan diri.
11. Memudahkan
Adalah
suatu keterampilan membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbicara dengan
konselor dan menyatakan perasaan, pikiran dan pengalamannya secara bebas.
Sehingga komunikasi dan partisipasi meningkat dan proses konseling berjalan
efektif.
Contoh Verbatim:
Klien : Apa bapak yakin dengan masalah
yang akan saya ceritakan?.
Konselor : Saya yakin anda akan berbicara apa
adanya, karena saya akan mendengarkan dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar